Sunday, December 23, 2007

Out of Body Experience (OBE)

OBE (Out of Body Experience) merupakan sensasi keluarnya kesadaran dari tubuh/ jasad. Pada saat mengalaminya, orang merasa melihat jasadnya sendiri, yang dia tinggalkan. Banyak sekali pembahasan mengenai hal ini, namun sampai sekarang ada beberapa hal yang tetap menjadi misteri.

Berikut ini penuturan pengalaman saya pribadi, pada saat mengalami OBE yang pertama kali, seperti yang saya kirim ke sebuah miling list.

Pada waktu itu saya sedang bertugas di sebuah anjungan produksi minyak di laut jawa. Pada suatu malam, saya merasa agak capek tapi tidak ingin tidur. (Ini mungkin seperti yang dipaparkan juga di wikipedia, termasuk yang diawali menjelang tidur). Saya berbaring tiduran. Karena saya tidak ingin tidur, saya mencoba untuk tetap sadar. Entah mungkin karena terlalu lelah, tampaknya terasa badan saya mulai ringan. Saya merasakan kesemutan atau baal mulai dari ujung kaki, terus merambat ke atas, sampai ke kepala. Jadi seluruh badan saya "kesemutan", seperti kena suntikan anestesi lokal, tapi seluruh tubuh :-) Sesudah itu, rasa kesemutan itu hilang, tidak terasa apa-apa lagi, namun yang terjadi adalah: saya sadar tetapi sudah tidak bisa mengontrol/menggerakkan tubuh lagi.
Lalu tiba-tiba saya merasa bergeser ke samping tubuh saya, maka saya mencoba bangkit berdiri. Di saat itulah saya melihat tubuh saya terbaring di tempat tidur.
Saya tiba-tiba seperti masih bisa berpikir logis, kalau saya ini tidak bertubuh lagi (badan halus), berarti saya bisa menembus dinding. Lalu saya mencoba "melongok" menembus dinding kamar untuk melihat keadaan di kamar sebelah.
Kebetulan di sebelah kamar saya adalah sebuah ruangan kantor, yang kalau malam sering dipakai nonton tv karena memang tersedia di sana. Saya sengaja hanya melongokkan separuh badan bagian atas (barangkali karena waktu itu terpikir untuk menguji kemampuan menembus dinding). Ternyata yang saya lihat, di ruangan sebelah itu orang-orang sedang menonton tv, RCTI. Acaranya pertandingan sepak bola.
Saya balik lagi ke posisi semula di kamar, kemudian berpikir bagaimana caranya saya bisa kembali ke tubuh saya. Aneh, pada waktu itu tidak terpikir sedikitpun kemungkinan kalau saya sudah mati karena mengalami itu, oleh karena itu tidak ada rasa takut sama sekali. Kemudian secara gampangan saya mencoba tidur di atas tubuh saya sendiri.
Beruntung, saya berhasil masuk lagi ke dalam tubuh saya :-). Saya mulai merasakan hangatnya tubuh dan bisa mengontrol gerakan lagi.Saya segera bangun, kali ini benar-benar bersama tubuh wadag saya :-). Sesudah bangun itu baru terpikir keraguan atas apa yang baru saja saya alami. Apakah saya tadi hanya bermimpi, atau benar2 keluar dari tubuh?
Saya segera berdiri, keluar dari ruangan lewat pintu, menuju ke ruangan sebelah. Yang saya lihat di ruangan sebelah ternyata ... Benar. Orang-orang sedang menonton tv RCTI, pertandingan sepak bola!Demikian sekedar cerita pengalaman pertama OBE saya.
Seingat saya waktu itu tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan apapun. Mudah-mudahan bermanfaat, atau bisa menjadi bahan diskusi yang menarik.

Sesudah pengalaman pertama tersebut, saya sangat penasaran dengan mekanisme terjadinya OBE. Saya banyak membaca tulisan-tulisan teori mengenai hal itu. Di antaranya teori mengenai badan astral dan badan etheral, yang lazim dikemukakan di kalangan pemerhati fenomena spiritual/ metafisik. Yang menarik bagi saya, ada yang berteori bahwa tubuh halus bisa kembali ke jasad wadag dikarenakan ada ikatan antara tubuh halus tersebut (badan astral) dengan jasad melalui sebuah tali yang terikat di bagian pusar. Tali tersebut berwarna keperakan, sehingga sering diistilahkan sebagai silver cord. Yang mengemukakan teori ini kemudian menyampaikan bahwa tidak usah khawatir badan halus akan tersesat atau badan wadag akan mati, selama silver cord tersebut masih utuh.
Hal lain yang saya temukan adalah bahwa sebenarnya proses keluarnya kesadaran dari jasad itu mustinya selalu dialami setiap manusia tidur. Akan tetapi, kenapa sebagian besar (90%) orang tidak menyadarinya? Pada saat badan mulai baal, dan kesadaran kehilangan kendali terhadap tubuh, biasanya orang sudah terutupi oleh apa yang saya istilahkan dengan "awan mimpi" atau kabut mimpi. Ini adalah mekanisme penutupan secara halus untuk mengecoh kesadaran agar diam-diam tidak terasa kalau sudah keluar dari jasad.
Apakah pada orang yang mati juga terjadi begitu? Sayangnya sulit sekali untuk memverifikasinya. Menurut The Tibetan Book of Death, pada awal-awal kematiannya, orang mengalami seperti OBE dan kebingungan, apakah benar dia sudah mati atau belum. Juga hal ini diilustrasikan dalam sebuah film terkenal "Ghost" yang dibintangi oleh Patrick Swayze (August 18, 1952 – September 14, 2009) dan Demi Moore. Juga dalam hasil observasi yang dirangkum oleh Raymond Moody Jr., dalam bukunya yang terkenal: "Hidup Sesudah Mati".
Apapun yang diteorikan, kalau anda ingin mengetahui maka jalan yang terbaik adalah mencobanya pada diri sendiri. Walaupun ada penelitian yang mengemukakan bahwa OBE bisa dibantu dengan pemberian obat-obatan, saya sangat tidak menganjurkannya. Mungkin kalau dengan bantuan alat, seperti resonansi magnetik, agak lebih aman. Tetapi itu juga belum pasti. Yang lebih aman adalah mencoba tanpa bantuan obat atau alat apapun.
Bagaimana caranya?
Mungkin bisa anda coba dengan mengatasi tipuan dari "awan mimpi". Artinya, ketika menjelang tidur, coba usahakan anda terus menyadari proses tidur tersebut. Saya yakin sebenarnya proses itu selalu terjadi, yakni diawali dengan kehilangan kontrol perintah terhadap seluruh tubuh. Pada waktu tersebut, yang bekerja pada tubuh adalah mesin pengatur otomatis yang ada di batang otak. Biarlah mesin di dalam batang otak itu yang mengatur pernafasan dan detak jantung. Sementara itu anda harus tetap sadar.
Dengan berlatih berulang kali saya yakin suatu ketika anda akan bisa merasakannya.
Selamat berlatih.



link refference:
http://en.wikipedia.org/wiki/Out-of-body_experience